12 tahun setelah adegan 2 orang anak SMA berciuman di Cengkareng, Rangga hidup di New York sebagai wartawan dan Cinta tetap di Jakarta bersama gengnya. Kemudian assignment membuat Rangga harus terbang ke Jakarta, tempat asalnya. Rasa penasaran membuat Rangga searching di fitur baru Line tentang alumnus sekolahnya dulu. Dan disitu ada account bernama Cinta. Dengan ambience percintaan jaman smartphone, sebuah sapaan berisi namanya di chat application bisa membuat hati Cinta bergejolak. Dan butuh keberanian lebih untuk membalas sapaan Rangga. Akhirnya Rangga mengajak ketemuan sebelum dia kembali lagi ke NY, tapi Cinta ingin move on, menghindari ajakan Rangga. Sampai akhirnya Alya meng-encourage Cinta untuk berangkat. Kembali di Cengkareng keduanya bertemu sekaligus berpisah (lagi). Tapi kali ini beda, teknologi sudah tercipta buat mereka.
Kira2 begitu
Selesai nonton film pendek ini, saya agak2 nostalgic. Inget ke jaman kelas 2 SMA, nonton AADC bersama teman2 yg semuanya cowo di Surabaya 21, naik mobil dinas plat merah punya ibu temen saya. What a day :)
Dari segi promosi, Line patut diacungi jempol. Niat banget bikin iklan yang tercover di sebuah minidrama, dan mereka memilih franchise film yg tepat untuk dijadikan film pendek. Budget yang dikeluarkan sudah pasti ga sedikit. Hanya untuk merilis fitur terbarunya, aplikasi chat dari Korea ini menurut saya telah mengemas produknya menjadi suatu hal yg dapat mendekatkan manusia.
Terlepas dari berapa banyak orang yg mendownload produk mereka, minidrama iklan ini saya rasa berhasil menyampaikan maksud produknya dan mem-branding aplikasi mereka dengan baik.
Keep Your Lights On :)
No comments:
Post a Comment